TUGAS
KELOMPOK 8
MATA
KULIAH MIKROBIOLOGI
INFEKSI
PADA KULIT DAN SELAPUT LENDIR
PADA
BAYI DAN ANAK
DISUSUN OLEH :
ELSA YUNIATI TAMENO (110239)
ENI SRI YULIANTI (110240)
HUSNIYATI SAJALIA (110241)
BELLA PUJIWATI ARTIN (110242)
SEPTINA PUTRI DEWANTARI (110244)
AKADEMI
KEBIDANAN YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Hampir semua anak pernah mengalami
gangguan kulit, dari sekedar bentol hingga alergi kulit yang parah dan hamper
semua anak pernah mengalami infeksi kulit akibat kuman. Infeksi adalah masuknya
kuman yang menyebabkan gangguan pada tubuh kita. Karena adanya kuman, tentunya
infeksi merupkan penyakit yng bisa berpindah dan menular.
Penyakit cacar air merupakan penyakit
kulit yang cepat menular, timbulnya tiba-tiba dan sering terjadi pada anak-anak
namun bisa juga mengenai pada orang dewasa. Penyakit ini timbul pada penderita
yang daya tahan tubuhnya menurun. Pada penderita yang memiiki daya tahan tubuh
yang sehat, gejala yang di timbulkan tidak separah dan berlangsung singkat di
bandingkan dengan penderita berdaya tahan tubuh yang buruk.
Penyakit
cacar air atau sering di kenal dengan vrisela, biasanya di tandai dengan
keluhan tubuh mendadak lemas, tak mau makan, demam, dan gatal-gatal. Penyebab
cacar air adalah virus varicella-zoster.
Virus ini di tularkan melalaui percikan ludah penderita, bisa juga melalui
kontak langsung dengan cairan dari lepuhan kulit penderita atau secara tidak
langsung melalui benda-beda yang terkontaminasi oleh cairan lepuhan penderita.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Cacar air merupakan penyakit akut, menular akibat
infeksi virus cacar air. Penyakit ini berbeda dengan cacar yang kini dinyatakan
telah terbasmi dari muka bumi ini. Cacar air pada umumnya hanya diderita oleh
anak kecil, namun di beberapa negara tropis seperti Indonesia ternyata penyakit
ini juga menghinggapi para remaja dan dewasa. Cacar Air (Varisela, Chickenpox)
adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa
sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi
cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
B. Penyebab Cacar Air
Penyakit ini
disebabkan oleh virus varisela atau Varicella Zooster (Virus V-Z).
Virus ini bisa ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita dan cairan
selaput lendir serta dapat menyebabkan herpes Zoster. Yang jelas, seseorang akan mudah terserang virus jika daya
tahan tubunya melemah.
Virus ini
ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi
oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai
dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu,
untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).
Jika
seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan
tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di
dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes
zoster.
C. Gejala Cacar Air
Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah
terinfeksi. Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa
sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya
tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya
lebih berat.
Sampai 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul
bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula),
membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang
akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya
akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru. Pada hari kelima, biasanya
sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering
pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.
Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih
sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada,
punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala.
Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan.
Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan.
Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di
leher bagian samping. Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut,
kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa
terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus.
Penularan cacar air lewat percikan ludah orang sakit
atau melalui cairan yang keluar bila gelembung-gelembung di kulit pecah. Penderita
dapat menularkan penyakit ini dalam tempo 24 jam sebelum kelainan di kulit
timbul sampai 7 hari kemudian. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa masa
inkubasi penyakit ini berkisar antara 11 hingga 12 hari.
Karena sangat mudah menular, maka penderita harus diisolasi sampai
benar-benar sembuh. Secara umum, seluruh penyakit herpes dapat menular melalui
kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus
ke bagian tubuh lain kalau terjadi sentuhan. Tidak semua orang mengetahui
apakah dirinya pernah menderta cacar air
belum.
Gejala lain
antara lain :
1. Mirip demam biasa yang beberapa hari sembuh dengan sendirinya.
2. Dalam tempo 24 jam sebelum timbul gejal di kulit,
penderita mengalami panas, lemah dan rasa malas.
3. Tidak memiliki nafsu makan.
4. Terkadang disertai kemerahan pada kulit seperti biang
keringat.
D. Pencegahan Cacar Air
1. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita
diisolasi dari anak atau orang dewasa lain yang sehat hingga benjolan berisi
cairan di kulit mengelupas dan kering.
2. Pakaian, handuk, piring dan peralatan lain milik
penderita harus dipisahkan dan dibersihkan secara tersendiri.
3. Vaksinasi cacar air sejak dini.
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.
Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster.
Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster.
Vaksin
varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.
E. Anjuran Vaksinasi
Cacar air dapat dicegah dengan pemberian zoster
imun globulin (ZIF) atau dengan Varicella-zoster imun Globulin (VZIG).
Pada anak sehat antara 1 hingga 12 tahun diberikan satu kali, dan satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 hingga 80 persen. Setelah itu, diberikan sekali lagi pada saat dewasa. Kekebalan yang didapat mampu bertahan hingga 10 tahun.
Pada anak sehat antara 1 hingga 12 tahun diberikan satu kali, dan satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 hingga 80 persen. Setelah itu, diberikan sekali lagi pada saat dewasa. Kekebalan yang didapat mampu bertahan hingga 10 tahun.
Pemberian anti virus tidak direkomendasikan
penggunaannya pada cacar air dengan komplikasi yang berat. Misalnya saja adalah
cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari atau pada orang dengan sistem kekebalan
tubuh yang rendah.
Pemberian anti virus harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Pemberian anti virus harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemberian vaksin
cacar air setelah anak berumur 5 tahun dan tidak diperlukan vaksinasi ulang. Namun,
dengan pertimbangan tertentu vaksin cacar air bisa diberikan setelah umur 1
tahun.
F. Komplikasi Cacar Air
Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa
masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan,
infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal.
Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air
adalah:
1. Pneumonia karena
virus
2. Peradangan jantung
3. Peradangan sendi
4. Peradangan hati
5. nfeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo
bulosa)
6. Ensefalitis (infeksi
otak).
G. Pengobatan Cacar Air
Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan,
sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin,
antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol
Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri,
sebaiknya:
1. kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun
2. menjaga kebersihan tangan
3. kuku dipotong pendek
4. pakaian tetap kering dan bersih.
Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin).
Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir.
Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan Aspirin.
Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir.
Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan Aspirin.
Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang
berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena
pada remaja penyakit ini lebih berat. Asiklovir bisa mengurangi beratnya
penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang
pertama. Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar