Assalamualaikum wr wb

Assalamualaikum wr wb

Kamis, 28 Juni 2012

INFEKSI PADA KULIT DAN SELAPUT LENDIR PADA BAYI DAN ANAK


TUGAS KELOMPOK 8
MATA KULIAH MIKROBIOLOGI
INFEKSI PADA KULIT DAN SELAPUT LENDIR
PADA BAYI DAN ANAK







DISUSUN OLEH :

ELSA YUNIATI TAMENO               (110239)
ENI SRI YULIANTI                           (110240)
HUSNIYATI SAJALIA                     (110241)
BELLA PUJIWATI ARTIN               (110242)
SEPTINA PUTRI DEWANTARI     (110244)



AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Hampir semua anak pernah mengalami gangguan kulit, dari sekedar bentol hingga alergi kulit yang parah dan hamper semua anak pernah mengalami infeksi kulit akibat kuman. Infeksi adalah masuknya kuman yang menyebabkan gangguan pada tubuh kita. Karena adanya kuman, tentunya infeksi merupkan penyakit yng bisa berpindah dan menular.
Penyakit cacar air merupakan penyakit kulit yang cepat menular, timbulnya tiba-tiba dan sering terjadi pada anak-anak namun bisa juga mengenai pada orang dewasa. Penyakit ini timbul pada penderita yang daya tahan tubuhnya menurun. Pada penderita yang memiiki daya tahan tubuh yang sehat, gejala yang di timbulkan tidak separah dan berlangsung singkat di bandingkan dengan penderita berdaya tahan tubuh yang buruk.
            Penyakit cacar air atau sering di kenal dengan vrisela, biasanya di tandai dengan keluhan tubuh mendadak lemas, tak mau makan, demam, dan gatal-gatal. Penyebab cacar air adalah virus varicella-zoster. Virus ini di tularkan melalaui percikan ludah penderita, bisa juga melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan kulit penderita atau secara tidak langsung melalui benda-beda yang terkontaminasi oleh cairan lepuhan penderita.







BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian
Cacar air merupakan penyakit akut, menular akibat infeksi virus cacar air. Penyakit ini berbeda dengan cacar yang kini dinyatakan telah terbasmi dari muka bumi ini. Cacar air pada umumnya hanya diderita oleh anak kecil, namun di beberapa negara tropis seperti Indonesia ternyata penyakit ini juga menghinggapi para remaja dan dewasa. Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.

B.   Penyebab Cacar Air
Penyakit ini disebabkan oleh virus varisela atau Varicella Zooster (Virus V-Z). Virus ini bisa ditemukan dalam cairan vesikel, darah penderita dan cairan selaput lendir serta dapat menyebabkan herpes Zoster. Yang jelas, seseorang akan mudah terserang virus jika daya tahan tubunya melemah.
Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).
Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.
C.   Gejala Cacar Air
Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat.
Sampai 24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru. Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.
Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala.
Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina. Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan.
Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping. Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus.
Penularan cacar air lewat percikan ludah orang sakit atau melalui cairan yang keluar bila gelembung-gelembung di kulit pecah. Penderita dapat menularkan penyakit ini dalam tempo 24 jam sebelum kelainan di kulit timbul sampai 7 hari kemudian. Dalam beberapa literatur disebutkan bahwa masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 11 hingga 12 hari.
Karena sangat mudah menular, maka penderita harus diisolasi sampai benar-benar sembuh. Secara umum, seluruh penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat infeksi yang terbuka akan mudah menularkan virus ke bagian tubuh lain kalau terjadi sentuhan. Tidak semua orang mengetahui apakah dirinya pernah menderta cacar air  belum.
  Gejala lain antara lain :
1.    Mirip demam biasa yang beberapa hari sembuh dengan sendirinya.
2.    Dalam tempo 24 jam sebelum timbul gejal di kulit, penderita mengalami panas, lemah dan rasa malas.
3.    Tidak memiliki nafsu makan.
4.    Terkadang disertai kemerahan pada kulit seperti biang keringat.

D.   Pencegahan Cacar Air
1.    Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi dari anak atau orang dewasa lain yang sehat hingga benjolan berisi cairan di kulit mengelupas dan kering.
2.    Pakaian, handuk, piring dan peralatan lain milik penderita harus dipisahkan dan dibersihkan secara tersendiri.
3.    Vaksinasi cacar air sejak dini.
Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.
Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster.
Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.

E.   Anjuran Vaksinasi
Cacar air dapat dicegah dengan pemberian zoster imun globulin (ZIF) atau dengan Varicella-zoster imun Globulin (VZIG).
Pada anak sehat antara 1 hingga 12 tahun diberikan satu kali, dan satu kali lagi diberikan pada masa pubertas untuk memantapkan kekebalan menjadi 60 hingga 80 persen. Setelah itu, diberikan sekali lagi pada saat dewasa. Kekebalan yang didapat mampu bertahan hingga 10 tahun.
Pemberian anti virus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air dengan komplikasi yang berat. Misalnya saja adalah cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Pemberian anti virus harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, pemberian vaksin cacar air setelah anak berumur 5 tahun dan tidak diperlukan vaksinasi ulang. Namun, dengan pertimbangan tertentu vaksin cacar air bisa diberikan setelah umur 1 tahun.










F.    Komplikasi Cacar Air
Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal.
Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah:
1.    Pneumonia karena virus
2.    Peradangan jantung
3.    Peradangan sendi
4.    Peradangan hati
5.    nfeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)
6.    Ensefalitis (infeksi otak).

G.   Pengobatan Cacar Air
Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol
Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:
1.    kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun
2.    menjaga kebersihan tangan
3.    kuku dipotong pendek
4.    pakaian tetap kering dan bersih.
Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin). Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir.
Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan Aspirin.
Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asiklovir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama. Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar